Aku masih mengingat jelas mimpiku
malam ini. Tidak, bukan mimpi konyol seperti biasanya, syukurlah. Setidaknya
mimpiku ini membawaku berpikir akan dirinya. Memimpikan seseorang yang bahkan
aku tidak mengenalnya. Siapakah dia? Siapa? Mengapa dia membuatku tiba tiba
memimpikannya. Bahkan mengobrol dengannya pun aku rasa tak pernah. Ah
tidak, pernah, aku pernah berbicara dengannya, yah itupun hanya obrolan kecil
yang tak begitu penting. Aah aku masih ingat pembicaraan itu --
Di suatu pagi, ketika semua anak
yang gagal check lock mengantri untuk menulis absen di buku absen ruang waka.
Aku datang dengan sepucuk surat ijin. Aku melihat seorang anak laki-laki. Ya,
itu dia. Satu-satunya anak yang ada di tempat itu yang aku tau, satu kelas
dengan anak yang suratnya sedang aku pegang saat ini.
“hey”
“ya?”
“satu kelas sama yuanita kan?”
“iya, kenapa?”
“boleh nitip surat ijinnya dia gak?”
“boleh. Yuanita kenapa?”
“err sakit. Makasih yaa”
“yoi”
Ya, aku mungkin mengenalnya.
Hanya saja aku belum mengenal hatinya. Bukankah begitu?
Jam berapa sekarang? Jam 1 pagi.
Malam ini, teman temanku berangkat studytour. Sayang aku nggak ikut. Selain
karena pertama, malas. Kedua, gapunya duit. Ketiga, gak dikasih ijin sama ortu.
Padahal kalo aku ikut, aku udah mikir ntar bakal cari info soal fakultas
kedokteran atau perfilman, sama sastra hehe. Tapi semuanya hancur berantakan
gara-gara omongannya ayahku, “kalo kamu mau nentuin tujuan ke fakultas mana
ntar, gak pakek ikut studytour kan bisa, sekarang itu ada internet, blaaa blaaa
blaaa”
Oke. Lupakan.
Muter muter kamar nyari hapeku
ada dimana. Aku menemukannya terogok di lantai. jatoh -- ah, malang nasib
hapeku ini. 12 new messages. Banyak -_- sapa aja yang sms nih. Aku buka satu
per satu. Satupun tak ada sms yang aku balas kecuali sms dari kakak. Sms
pamitan kalo dia mau berangkat studytour. Hm
Akhirnya buka twitter sambil
smsan sama kakak, yang notabene lagi di perjalanan. Ngakak dewean tengah malem
pas mbaca TL nya @WowSalahGaul sama @rudyculouz . sampek sebuah suara radak setengah
teriak terdengar dari kamar ayahku,” nadiiaaaa udah malem, laptop matikaan!
Tidoooor!”
Oke itu bel untuk off. Matiin
laptop. Gelap gelapan di ruang tengah. Daripada nyari masalah tengah malem
gini, mending…….nonton tv ajah :D
Bosan bosan. Aku merasakan
kebosanan yang luar biasa. Memikirkan bagaimana teman-temanku sedang bersenang
senang, menari-nari dan tertawa tawa dalam rombongan bis yang membawa mereka
pergi jauh keluar kota ini. Aku masih bingung atas alasanku membatalkan
liburanku sendiri. Padahal kalau dipikir pikir, seenggaknya kan aku ada
kegiatan ndek sana. Lah disini ngapain? Ndekem di kamar. Galaaauu. Galaauu.
Nonton film. Judulnya 16 wishes.
Nyeritain seorang cewek yang punya 16 harapan dan semua harapan itu terwujud di
ulang tahunnya yang ke 16. Filmnya berakhir bahagia. Amanat dari sutradaranya
itu, kita boleh punya banyak harapan, dari harapan yang nggak mungkin, harapan
yang aneh sampek harapan yang ajaib itu boleh boleh aja. Tapi kita harus hati
hati sama harapan kita sendiri, karena bisa saja, harapan itu nggak baik buat
kehidupan kita di masa mendatang. Dan itu membuatku menata ulang semua
harapanku. Kita terwujud gak ya, kan ulang tahunku yang ke enam belas masih
tahun depan :p
Aku sudah melakukan hal tergoblok
sepanjang sejarah. Ini memang akunya yang bego atau err aku gak sengaja ngomong
saking galaunya. Galau tok. Kalo gini jadi inget smsnya ulung.
‘galau kok tiap hari
nat. galau kok sering seh’
Sapa juga seh yang mau galau
lung? Aku lo gak mau galau. Romoro ae galau galau dewe. Maaf ya aku gak pernah
jelaas hiks -_-